Rumah Sakit Universitas Gadjah Mada yang didirikan pada tahun 1951 merupakan SATU-SATUNYA RUMAH SAKIT milik Universitas Negeri di Indonesia yang dikelola secara swadana dengan sedikit subsidi pemerintah melalui Universitas Gadjah Mada, seperti diketahui Presiden pertama Universitas Gadjah Mada adalah Prof. Dr. Sardjito. Direktur yang pertama adalah Dr. Tjokrohadidjojo, kemudian Prof. dr. Ismangoen Sp.A. Pada jaman itu RS Universitas Gadjah Mada telah mempunyai Sekolah Perawat dan Sekolah Bidan yang sangat terkenal di seluruh Indonesia. Pada tahun 1956, dr. Tjokrohadidjojo Direktur pertama RS Universitas Gadjah Mada, membuka Sekolah Juru Rawat Kesehatan dan kemudian menjadi Sekolah Penjenang Kesehatan dengan dasar pendidikan SD. Pada tahun 1959 didirikan Sekolah Bidan sebagai perubahan dari Sekolah Penjenang Kesehatan. Tahun 1961 siswa Sekolah Bidan harus memiliki dasar pendidikan SMP yang kemudian diuji oleh Tim Penguji dr Thaie Kain Djan, dr. Sugiyono, dan dr. Ismangoen. Tahun 1967 – 1972 dr. Hardjo Djojodimejo, DSOG dipercaya sebagai Kepala Sekolah Sekolah Bidan ini yang kemudian dilanjutkan oleh dr. Daryono Singodimejo, DSOG pada tahun 1972 – 1974. Estafet kepemimpinan Sekolah Bidan ini dilanjutkan oleh dr. H. Zain Alkaff, SpOG sejak tahun 1974 – 1982. Pada tahun 1982 Sekolah Bidan di seluruh Indonesia harus mengikuti peraturan dari PUSDIKNAKES dan dihapuskan oleh Depkes, diganti menjadi Sekolah Perawat Kesehatan, sehingga Pendidikan Bidan sempat vakum selama 3 tahun.
Prof. Dr. Ismangoen sangat mencintai dan bangga dengan sekolah perawat dan sekolah bidan ini, sehingga waktu pengalihan RS Universitas Gadjah Mada beliau berusaha melanjutkan Sekolah Perawat Bidan Gadjah Mada. Begitu pula sekolah bidan perawat Gadjah Mada melebur menjadi Sekolah Perawat Kesehatan sejak tahun 1982. Beliau juga selalu menekankan pentingnya keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa disertai trias JUJUR, DISIPLIN DAN BERTANGGUNGJAWAB bagi anak didiknya maka alumni UGM baik dokter, dokter spesialis, perawat dan bidan diharapkan akan dapat menjadi leader di segala bidang dan mengamalkan profesinya di jalan yang diridhoi
Pada tahun 1998 Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada mendapat tugas dari Pemerintah, berupa keharusan menyelenggarakan Program Pendidikan Tinggi Keperawatan dalam rangka peningkatan kualitas tenaga profesional keperawatan melalui pendidikan tinggi bagi Guru, Dosen dan Instruktur Klinik (GUDOSIN) kerjasama Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (DIKTI) dengan Departemen Kesehatan (Pusdiknakes), berupa penyelenggaraan Program D-IV Perawat Pendidik. Program D-IV Perawat pendidik (D-IV PP FKUGM) dapat diselenggarakan berkat kerjasama Fakultas Kedokteran UGM dengan Kelompok Kerja (Pokja) Keperawatan yang dimotori Akper/D-III Keperawatan Depkes DIY dan semua rekan-rekan perawat yang mempunyai ijasah S-1 apa saja. Program ini sangat menantang dan menjadi pemicu berkembang secara cepat (akselerasi) pendidikan Tinggi Keperawatan. Dari RSUP Dr Sardjito mendapat kesempatan cukup banyak yang mengikuti program GUDOSIN ini bahkan ada yang sampai menyandang gelar S2 (M.Kes) yang mungkin tidak pernah diimpikan sebelumnya. Sebagai Ketua Program Studi D-IV Perawat Pendidik ditunjuk Dr Sunartini, PhD, SpA(K) yang saat itu menjabat sebagai PD-IV Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada didampingi dr. Wahyudi Istiono serta Pokja Keperawatan Daerah Istimewa Yogyakarta, seperti Ibu Werdati, SKM, M.Kes, Ibu Nuryandari, SKM, M.Kes, Ibu Hinduniasih, SKp, M.Kes, Bapak Maryono, SKp, MKes, dan lain-lain. Selanjutnya mulai tahun 1999 dibuka Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (PSIK FK-UGM). Mungkin inilah kebesaran Allah SWT. Dengan tidak disadari SK Rektor Universitas Gadjah Mada yang mungkin merupakan SK Rektor UGM yang terakhir dalam urusan RS Universitas Gadjah Mada itu berlanjut dalam urusan Pendidikan Tinggi Keperawatan yaitu dengan diangkatnya dr. Sunartini sebagai Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada. Sejarah telah menyambung lagi.
PSIK Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada memulai kiprahnya dengan kurikulum Keperawatan Ners. Lulusannya bergelar SKep Ners. Karena ditumbuhkan di Fakultas KEdokteran Universitas Gadjah Mada, maka dalam pelaksanaannya PSIK menjalankan PBL (Problem Based Learning) sebagai muatan local pada setiap semester : 2 SKS. Angkatan Pertama telah diterima melalui Program A (dari lulusan SMU) sebanyak 80 orang dari sekitar 3000 pendaftar dan Program B (dari lulusan D-III) sebanyak 80 orang dengan peserta seleksi sekitar 300 orang. Ternyata peminat untuk Si Keperawatan Ners ini sangat banyak. Program A dengan kurikulum 8 semester tahap akdemik dan 3 semester tahap profesi, sedang program B, 3 semester tahap akdemik dan 2 semester tahap profesi.
Pada tahun 2000 PSIK FK UGM mempelopori akselerasi pendidikan tinggi Bidan dengan membuka Program Khusus D-IV Bidan Pendidik dan pengembangan perawat gigi dengan Program Khusus Perawat Gigi Pendidik. Program Khusus D-IV Bidan Pendidik PSIK FK UGM merupakan pendidikan Tinggi Pertama di Indonesia yang menghasilkan Sarjana Sains Terapan (SSiT) Bidan Pendidik. Program Khusus ini dibuka oleh PSIK FK UGM dengan para pelopor pendidikan Bidan seperti dr. Burham Warsito, SpOG, Ibu Nining APP, SPd, M.Kes, Ibu Hikmah, Bu Ning Burham SSiT. dll. Bidan Pendidik ini untuk memenuhi kebutuhan dosen bagi Akademi Bidan/D-III Kebidanan seluruh Indonesia. Sangat mengagumkan karena Universitas Gadjah Mada telah mengibarkan kembali tinggi-tinggi sebagai sumber penghasil bidan yang berkualitas karena melahirkan dosen-dosen untuk Akademi Bidan yang akan menghasilkan Bidan-bidan professional yang berkualitas prima. Sejarah telah membuktikan tersambungnya kembali antara Sekolah Bidan RS – UGM di Mangkuyudan pada masa lalu dengan program Pendidikan Tinggi Bidan (D-IV Bidan Pendidik) di PSIK FK UGM. Dr. Zain Alkaff SpOG dan dr. H. Prastowo Marjikoen SpOG (alm) merupakan salah satu saksi sejarah bagaimana tokoh-tokoh Dokter Spesialis Obstetri Ginekologi membuka Sekolah Bidan di RS Mangkuyudan yang sangat terkenal itu dan sekarang PSIK FK UGM dengan Program Khusus D-IV Bidan Pendidik sebagai bukti kepedulian dan peran aktif Universitas Gadjah Mada dalam pendidikan tinggi tenaga kesehatan professional.
Sebentar lagi akan diresmikan gedung PSIK FK UGM yang dilengkapi dengan RS Mini/Rumahsakit Simulasi sebagai Laboratorium Keterampilan klinik terpadu (dengan profesi dokter / dokter spesialis dll) sebelum mempraktekkannya pada pasien sesungguhnya di Rumahsakit. Dengan memohon ridho Allah dan mohon ijin dari keluarga kami berharap Gedung tersebut dapat diberi nama Prof. dr. Ismangoen yang dikenal sebagai bapaknya perawat dan bidan di Universitas